Selasa, 22 September 2015

Pelatihan Menghafal Al quran (bersama Pasutri Ustadz B Arbie Pasaribu, S.Pd & Ustadzah Siti Ramlah, S.Pd.I. Al hafizhah)



*TT akronim dari Tahsin Tahfizh.

SDIT Robbani Rantauprapat-31 Agustus 2014. Pagi yang ceria. Mengisi hari libur dengan training. walau sedikit "mengutuk" tiap hari ke sekolah.

Pukul 8 pagi, guru-guru SDIT Robbani sudah ramai dan penuh antusias menyambut acara Pelatihan Menghafal Al quran. Pelatihan ini menjadi semacam reorientasi seluruh Tenaga Pendidik SDIT tentang TT.

Sekitar pukul 9 pagi, materi pertama yang dibawakan Ustadz Arbie mulai 'melaju'. "Membumikan Al quran Sejak Dini". Itulah tema yang disajikan pemateri. Pemateri sempat mengajuka pre tes kepada peserta.

Pertanyaan pertama tentang urgensi TT bagi SDIT. Peserta mengajukan jawaban beragam. Untuk menjadi generasi Robbani (mengajarkan dan belajar Al quran), menjadi manusia terbaik (belajar dan mengajarkan Al quran), menanamkan kedekatan Al quran sejak dini, melatih kinerja otak, dan masih ada jawaban lain dari para peserta.

Pertanyaan kedua tentang program TT. Untuk pertanyaan ini, forum pelatihan 'menyepakati' jawabannya adalah belajar sambil bermain. Bermain dalam lingkup permainan yang mengarah pada TT.

Pemateri menyampaikan bahwa TT seperti garam dalam kehidupan SDIT. Tanpa TT maka SDIT akan hambar. Siswa Kelas 1 yang belum bisa baca Al quran pun bisa diajarkan Tahfizh. Tentunya pengajaran tahfizh tersebut dibarengi dengan pengaran tahsin.

Dalam penyampaian materi, Ustadz Arbie juga menayangkan film-fil motivasi dan inspiratif serta edukatif. salah satunya dari film "Koran By Heart."
"Alangkah bahagianya Abi dan Ummi yang anaknya hafal Al quran" demikian salah satu ungkapan di film tayangan tersebut.

"Metode TT itu semua baik. Masing-masing ada plus minusnya. Mana yang sesuai itulah yang dipake, tergantung pilihan masing-masing" ujar pemateri.

Pada sesion materi ke-dua, giliran Ustadzah Siti Ramlah yang mengulas tentang metode/program TT agar tepat untuk anak. Salah satu aturan yang ditanamkan adalah Al quran tidak diberlakukan sebagai hukuman. Tetapi, Al quran adalah reward. Metodenya bisa dilakukan dengan bermain atau menambah hafalan dengan gerakan atau metode lainnya.

Pertama, bangun kecintaan pada Al quran. Kedua, jadilah guru TT yang dicintai anak. Ketiga, Bangunkan rasa cinta anak terhadap Al quran. Keempat, kenali gaya belajar anak. Itulah kriteria pengajar TT.

Sebelum menghafal, maka anak dikondisikan agar nyaman dengan al quran, bisa dengan menonton, mendengarkan murattal, makan snack (ketepatan praktek Sekolah Al quran yang dikelola Ustadzah Siti Ramlah berlangsung dari jam 3 sampai jam lima sore). Ada doa di awal, dan doa lagi di akhir dengan menyebutkan nama anak satu-satu. Ustadzah memaparkan metodologi/program TT.

Pada kesempatan tersebut, Ustadzah Siti Ramlah juga mengajarkan cara menghafal dengan gerakan (jadi lucu lho....). Sebelumnya Ustadz Arbie mensimulasikan murajaah dengan metode permainan "Snip Snap".

Pengelompokan kelompok TT berdasrkan kemandirian dalam baca Al quran dan jumlah hafalan anak.

Beberapa rekomendasi pelatihan tersebut adalah pembagian kelompok Tahsin dan Tahfizh yang berbeda, up grade Guru skill guru TT dan menjadikan Al quran sebagai reward bukan hukuman.

Di bagian akhir pelatihan, pemateri mengulas kualitas bacaan Al quran guru-guru TT dan memaparkan pandangan pemateri terhadap berbagai metode Tahsin; Iqra, Qiraati, Tilawati, Al hira dan El taysir

Salam sama bang Ayyub, ya Pak Ustadz... semoga menjadi Al hafizh....

Foto Bersama




Sabtu, 06 Desember 2014

K-13 DI SEMESTER GENAP 2014/2015

Nomor : 179342/MPK/KR/2014                                                                                                          5 Desember 2014
Hal : Pelaksanaan Kurikulum 2013
Yth. Ibu / Bapak Kepala Sekolah
di
Seluruh Indonesia
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Semoga Ibu dan Bapak Kepala Sekolah dalam keadaan sehat walafiat, penuh semangat dan bahagia saat surat ini sampai. Puji dan syukur selalu kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat dan hidayahnya pada Ibu dan Bapak serta semua Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang telah menjadi pendorong kemajuan bangsa Indonesia lewat dunia pendidikan.
Melalui surat ini, saya ingin mengabarkan terlebih dahulu kepada Kepala Sekolah tentang Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait dengan pelaksanaan Kurikulum 2013, sebelum keputusan ini diumumkan kepada masyarakat melalui media massa.
Sebelum tiba pada keputusan ini, saya telah memberi tugas kepada Tim Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 untuk membuat kajian mengenai penerapan Kurikulum 2013 yang sudah berjalan dan menyusun rekomendasi tentang penerapan kurikulum tersebut ke depannya.
Harus diakui bahwa kita menghadapi masalah yang tidak sederhana karena Kurikulum 2013 ini diproses secara amat cepat dan bahkan sudah ditetapkan untuk dilaksanakan di seluruh tanah air sebelum kurikulum tersebut pernah dievaluasi secara lengkap dan menyeluruh.
Seperti kita ketahui, Kurikulum 2013 diterapkan di 6.221 sekolah sejak Tahun Pelajaran 2013/2014 dan di semua sekolah di seluruh tanah air pada Tahun Pelajaran 2014/2015. Sementara itu, Peraturan Menteri nomor 159 Tahun 2014 tentang evaluasi Kurikulum 2013 baru dikeluarkan tanggal 14 Oktober 2014, yaitu tiga bulan sesudah Kurikulum 2013 dilaksanakan di seluruh Indonesia.
Pada Pasal 2 ayat 2 dalam Peraturan Menteri nomor 159 Tahun 2014 itu menyebutkan bahwa Evaluasi Kurikulum bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai:
1. Kesesuaian antara Ide Kurikulum dan Desain Kurikulum;
2. Kesesuaian antara Desain Kurikulum dan Dokumen Kurikulum;
3. Kesesuaian antara Dokumen Kurikulum dan Implementasi Kurikulum; dan
4. Kesesuaian antara Ide Kurikulum, Hasil Kurikulum, dan Dampak Kurikulum.
Alangkah bijaksana bila evaluasi sebagaimana dicantumkan dalam pasal 2 ayat 2 dilakukan secara lengkap dan menyeluruh sebelum kurikulum baru ini diterapkan di seluruh sekolah. Konsekuensi dari penerapan menyeluruh sebelum evaluasi lengkap adalah bermunculannya masalah-masalah yang sesungguhnya bisa dihindari jika proses perubahan dilakukan secara lebih seksama dan tak terburu-buru.
Berbagai masalah konseptual yang dihadapi antara lain mulai dari soal ketidakselarasan antara ide dengan desain kurikulum hingga soal ketidakselarasan gagasan dengan isi buku teks. Sedangkan masalah teknis penerapan seperti berbeda-bedanya kesiapan sekolah dan guru, belum meratanya dan tuntasnya pelatihan guru dan kepala sekolah, serta penyediaan buku pun belum tertangani dengan baik. Anak-anak, guru dan orang tua pula yang akhirnya harus menghadapi konsekuensi atas ketergesa-gesaan penerapan sebuah kurikulum. Segala permasalahan itu memang ikut melandasi pengambilan keputusan terkait penerapan Kurikulum 2013
kedepan, namun yang menjadi pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan ini adalah kepentingan anak-anak kita.
Maka dengan memperhatikan rekomendasi tim evaluasi implementasi kurikulum, serta diskusi dengan berbagai pemangku kepentingan, saya memutuskan untuk:
1. Menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah yang baru menerapkan satu semester, yaitu sejak Tahun Pelajaran 2014/2015. Sekolah-sekolah ini supaya kembali menggunakan Kurikulum 2006. Bagi Ibu/Bapak kepala sekolah yang sekolahnya termasuk kategori ini, mohon persiapkan sekolah untuk kembali menggunakan Kurikulum 2006 mulai semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015. Harap diingat, bahwa berbagai konsep yang ditegaskan kembali di Kurikulum 2013 sebenarnya telah diakomodasi dalam Kurikulum 2006, semisal penilaian otentik, pembelajaran tematik terpadu, dll. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi guru-guru di sekolah untuk tidak mengembangkan metode pembelajaran di kelas. Kreatifitas dan keberanian guru untuk berinovasi dan keluar dari praktik-pratik lawas adalah kunci bagi pergerakan pendidikan Indonesia.
2. Tetap menerapkan Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah yang telah tiga semester ini menerapkan, yaitu sejak Tahun Pelajaran 2013/2014 dan menjadikan sekolah-sekolah tersebut sebagai sekolah pengembangan dan percontohan penerapan Kurikulum 2013. Pada saat Kurikulum 2013 telah diperbaiki dan dimatangkan lalu sekolah-sekolah ini (dan sekolah-sekolah lain yang ditetapkan oleh Pemerintah) dimulai proses penyebaran penerapan Kurikulum 2013 ke sekolah lain di sekitarnya. Bagi Ibu dan Bapak kepala sekolah yang sekolahnya termasuk kategori ini, harap bersiap untuk menjadi sekolah pengembangan dan percontohan Kurikulum 2013. Kami akan bekerja sama dengan Ibu/Bapak untuk mematangkan Kurikulum 2013 sehingga siap diterapkan secara nasional dan disebarkan dari sekolah yang Ibu dan Bapak pimpin sekarang. Catatan tambahan untuk poin kedua ini adalah sekolah yang keberatan menjadi sekolah pengembangan dan percontohan Kurikulum 2013, dengan alasan ketidaksiapan dan demi kepentingan siswa, dapat mengajukan diri kepada Kemdikbud untuk dikecualikan.
3. Mengembalikan tugas pengembangan Kurikulum 2013 kepada Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Pengembangan Kurikulum tidak ditangani oleh tim ad hoc yang bekerja jangka pendek. Kemdikbud akan melakukan perbaikan mendasar terhadap Kurikulum 2013 agar dapat dijalankan dengan baik oleh guru-guru kita di dalam kelas, serta mampu menjadikan proses belajar di sekolah sebagai proses yang menyenangkan bagi siswa-siswa kita.
Kita semua menyadari bahwa kurikulum pendidikan nasional memang harus terus menerus dikaji sesuai dengan waktu dan konteks pendidikan di Indonesia untuk mendapat hasil terbaik bagi peserta didik. Perbaikan kurikulum ini mengacu pada satu tujuan utama, yaitu untuk meningkatkan mutu ekosistem pendidikan Indonesia agar anak-anak kita sebagai manusia utama penentu masa depan negara dapat menjadi insan bangsa yang: (1) beriman dan bertakwa kepadaTuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis, bertanggung jawab; (2) menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi; dan (3) cakap dan kreatif dalam bekerja. Adalah tugas kita semua untuk bergandengan tangan memastikan tujuan ini dapat tercapai, demi anak-anak kita.
Pada akhirnya kunci untuk pengembangan kualitas pendidikan adalah pada guru. Kita tidak boleh memandang bahwa pergantian kurikulum secara otomatis akan meningkatkan kualitas pendidikan. Bagaimanapun juga di tangan gurulah proses peningkatan itu bisa terjadi dan di tangan Kepala Sekolah yang baik dapat terjadi peningkatan kualitas ekosistem pendidikan di sekolah yang baik pula. Peningkatan kompetensi guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan akan makin digalakkan sembari kurikulum ini diperbaiki dan dikembangkan.
Pada kesempatan ini pula, saya juga mengucapkan apreasiasi yang setinggi-tingginya atas dedikasi yang telah Ibu dan Bapak Kepala Sekolah berikan demi majunya pendidikan di negeri kita ini. Dibawah bimbingan Ibu dan Bapak-lah masa depan pendidikan, pembelajaran, dan pembudayaan anak-anak kita akan terus tumbuh dan berkembang. Semoga berkenan menyampaikan salam hangat dan hormat dari saya kepada semua guru dan tenaga kependidikan di sekolah yang dipimpin oleh Ibu dan Bapak. Bangsa ini menitipkan tugas penting dan mulia pada ibu dan bapak sekalian untuk membuat masa depan lebih baik. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melindungi kita semua dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan kebudayaan nasional.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Jakarta, 5 Desember 2014
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Anies Baswedan

Rabu, 07 Mei 2014

Karakter Muslim Unggul

1. Salimul Akidah (Akidah yang Bersih)
Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada ALLAH SWT. Dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan-ketentuanNya. Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada ALLAH.
“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku, semua bagi ALLAH tuhan semesta alam” (Q.S. 6: 162)
2. Shahihul Ibadah (Ibadah yang Benar)
Shahihul ibadah merupakan salah satu perintah Rasulullah SAW yang penting. Dalam satu haditsnya, beliau bersabda: “Shalatlah kamu sebagaimana melihat aku shalat”.
Sehingga dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasul SAW yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan.
3. Matinul Khuluq (Akhlak yang Kokoh)
Matinul khuluq merupakan sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh setiap muslim, baik dalam hubungannya kepada ALLAH SWT maupun dengan makhluk-makhlukNya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi di akhirat.
Rasulullah SAW diutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh ALLAH SWT di dalam Al Qur’an. ALLAH berfirman yang artinya : “Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung” (Q.S.68: 4).
4. Qawiyyul Jismi (Kekuatan Jasmani)
Kesehatan jasmani harus mendapat perhatian seorang muslim dan pencegahan dari penyakit jauh lebih utama daripada pengobatan. Karena kekuatan jasmani juga termasuk hal yang penting, maka Rasulullah SAW bersabda yang artinya : “Mukmin yang kuat lebih aku cintai daripada mukmin yang lemah. (HR. Muslim)
5. Mutsaqqaful Fikri (Intelek didalam Berpikir)
Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus kita lakukan, kecuali harus dimulai dengan aktifitas berfikir. Karenanya seorang muslim harus memiliki wawasan keislaman dan keilmuan yang luas. ALLAH SWT berfirman yang artinya: Katakanlah: “samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?”‘, sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran”. (Q.S. 39: 9)
6. Mujahadatul Linafsihi (Berjuang Melawan Hawa Bafsu)
Kesungguhan itu akan ada manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa nafsu. Hawa nafsu yang ada pada setiap diri manusia harus diupayakan tunduk pada ajaran Islam. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran Islam)” (HR. Hakim).
7. Harishun Ala Waqtihi (Pandai Menjaga Waktu)
ALLAH SWT memberikan waktu kepada manusia dalam jumlah yang sama, yakni 24 jam sehari semalam. Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia yang beruntung dan tak sedikit manusia yang rugi. Oleh karena itu setiap muslim amat dituntut untuk pandai mengelola waktunya dengan baik sehingga waktu berlalu dengan penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia. Maka diantara yang disinggung oleh Nabi SAW adalah memanfaatkan momentum lima perkara sebelum datang lima perkara, yakni waktu hidup sebelum matisehat sebelum datang sakitmuda sebelum tuasenggang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin
8. Munazhzhamun fi Syuunihi (Teratur dalam Setiap Urusan)
Ketika suatu urusan ditangani secara bersama-sama, maka diharuskan bekerjasama dengan baik sehingga ALLAH menjadi cinta kepadanya.
Dengan kata lain, suatu urusan mesti dikerjakan secara profesional. Apapun yang dikerjakan, profesionalisme selalu diperhatikan. Bersungguh-sungguh, bersemangat, berkorban, berkelanjutan dan berbasis ilmu pengetahuan merupakan hal-hal yang mesti mendapat perhatian serius dalam penunaian tugas-tugas.
9. Qaadirun Alal Kasbi (Memiliki Kemampuan Usaha Sendiri/Mandiri)
pribadi muslim tidaklah mesti miskin, seorang muslim boleh saja kaya bahkan memang harus kaya agar dia bisa menunaikan ibadah haji dan umroh, zakat, infaq, shadaqah dan mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh karena itu perintah mencari nafkah amat banyak di dalam Al Qur’an maupun hadits dan hal itu memiliki keutamaan yang sangat tinggi.
Dalam kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang muslim amat dituntut memiliki keahlian apa saja yang baik. Keahliannya itu menjadi sebab baginya mendapat rizki dari ALLAH SWT. Rezeki yang telah ALLAH sediakan harus diambil dan untuk mengambilnya diperlukan skill atau keterampilan.
10. Nafi’un Lighoirihi (Bermanfaat Buat Orang Lain)
Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun dia berada, orang disekitarnya merasakan keberadaan. Jangan sampai keberadaan seorang muslim tidak menggenapkan dan ketiadaannya tidak mengganjilkan. Ini berarti setiap muslim itu harus selalu berfikir, mempersiapkan dirinya dan berupaya semaksimal untuk bisa bermanfaat dan mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya. Dalam kaitan ini, Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain” (HR. Qudhy dari Jabir)
Peran Pemuda di dalam Kebangkitan Islam
Al-qur’an menceritakan tentang potret pemuda ashaabul kahfi sebagai kelompok pemuda yang beriman kepada Allah SWT dan meninggalkan mayoritas kaumnya yang menyimpang dari agama Allah SWT, sehingga Allah SWT menyelamatkan para pemuda tersebut dengan menidurkan mereka selama 309 tahun. (Q.S. Al Kahf). Kisah pemuda ashaabul ukhdud di dalam Al-qur’an juga menceritakan tentang pemuda yang tegar keimanannya kepada Allah SWT, sehingga banyak masyarakatnya yang beriman dan membuat murka penguasa.
1. Pemuda Sebagai Generasi Harapan Islam
Islam adalah agama yang sangat memperhatikan dan memuliakan para pemuda. Sifat-sifat yang menyebabakan para pemuda di atas dicintai Allah SWT dan mendapatkan derajat yang tinggi, dan kisah mereka diabadikan dalam Al-qur’an dan dibaca jutaan manusia dari masa ke masa, adalah sebagai berikut :
1.    Mereka selalu menyeru kepada yang haq.(Q.S. 7: 181)
2.    Mereka mencintai Allah SWT, maka Allah SWT mencintai mereka. (Q.S. 5: 54)
3.    Mereka saling melindungi dan menegakkan shalat. (Q.S. 9: 71)
4.    Mereka adalah para pemuda yang memenuhi janjinya kepada Allah SWT. (Q.S. 13: 20)
5.    Mereka tidak ragu-ragu dalam berkorban diri dan harta untuk kepentingan islam.(Q.S. 49: 15)
1.    2. Pemuda Harus Menjadi Generasi yang Bekerja dan Aktif  Berdakwah
Islam memandang posisi pemuda di masyarakat bukan menjadi kelompok pengekor yang sekedar berfoya-foya, membuang waktu dengan aktivitas-aktivitas yang bersifat hura-hura. Melainkan, islam menaruh harapan yang besar kepada para pemuda untuk menjadi pelopor dan motor penggerak dakwah islam. Pemuda yang baik dan benar adalah pemuda yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
1.    Mereka bekerja/beramal didasari dengan keimanan atau akidah yang benar.(Q.S. 41: 33)
2.    Mereka selalu bekerja membangun masyarakat. (Q.S. 18: 7)
3.    Mereka memahami bahwa orang yang baik adalah orang yang paling bermanfaat untuk umat da masyarakatnya. (Q.S. 9: 105)
1.    3. Pemuda Harus Menjadi Generasi yang Menjadi Potret Islam
Para pemuda hendaknya menyadari bahwa mereka haruslah menjadi kelompok yang mampu mempresentasikan nilai-nilai islam secara utuh bagi masyarakat.
1.    Mereka menjadi generasi yang Qalbunya hidup (Q.S. 42: 88-89) karena senantiasa dekat dengan al-qur’an dan tenang dengan zikrullah (Q.S. 13: 28),bukan generasi berhati batu (Q.S. 57: 16) akibat jauh dari nilai-nilai islam ataupun generasi mayat (Q.S. 6: 122) yng tidak bermanfaat tetapi menebar bau busuk kemana-mana.
2.    Di dalam menghadapi kesulitan dan tantangan, para pemuda harus sabar dan terus berjuang menegakkan islam. Hendaklah mereka berprinsip bahwa jika cintanya kepada Allah SWT benar, semua masalah akan terasa ringan.
3.    Di dalam perjuangan, jika yang menjadi ukurannya adalah keridhaan manusia maka terasa berat, tetapi jika ukurannya keridhaan Allah SWT maka apalah artinya dunia ini. (Q.S. 16: 96)
1.    4. Pemuda Harus Menjadi Generasi yang Selalu Kembali pada Allah SWT dan Bertaubat
Hal lain yang harus dipahami para pemuda adalah mereka harus memahami bahwa setiap manusia pernah berbuat dosa. Namun sebaik-baik orang yang berdosa adalah mereka yang senantiasa segera bertaubat dan kembali kepada Allah SWT (Q.S. 3: 135) hal ini dikarenakan bahwa manusia adalah makhluk yang sangat lemah (Q.S. 20: 115) dan fakirakan hidayah Rabb-nya.

Hendaklah para pemuda merenungkan sahabat Ali ra. Sebagai berikut, “ maksiat yang kusadari, lalu aku bertaubat lebih kucintai dari taat yang membuatku bangga diri.” Dan juga ucapan seorang salaf Ibnu Athaillah berikut ini, ”boleh jadi dibukakkan pintu taat padamu tapi hal itu menyebabkan kamu lupa dan kufur akan nikmat taat tersebut, dan boleh jadi dibuka pintu maksiat atasmu tapi membuatmu menyesal dan taubat sehingga engkau menjadi dicintai Allah SWT.”

Selasa, 07 Januari 2014

Mengenal SDIT Robbani Rantauprapat

 Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah swt. Pemilik alam semesta beserta isinya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasul saw. beserta keluarga, shahabat dan orang-orang yang istiqomah mengikuti langkah-langkah perjuangannya.


Setiap orang tua ingin memberikan pendidikan yang terbaik bagi putra-putrinya sebagai bekal mereka menghadapi tantangan zaman yang semakin berkembang. Oleh karena itu, Orang tua akan memilih lembaga pendidikan yang diyakininya sebagai wadah yang tepat untuk perkembangan dan pertumbuhan putra-putrinya menjadi generasi yang bisa diandalkan. Dan dalam pemilihan lembaga pendidikan tersebut,  orang tua seharusnya berperan aktif mencari informasi seputar  kurikulum, fasilitas, tenaga pengajar maupun kebiasaan yang dibudayakan di lembaga pendidikan yang akan dipercaya sebagai tempat belajar terbaik bagi putra-putrinya. 


Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Robbani Rantauprapat adalah salah satu lembaga pendidikan yang berusaha menjadi tempat terbaik bagi pendidikan anak-anak usia SD. Sekolah ini telah berdiri sejak tahun 2009 di bwah Yayasan Robbani Rantauprapat. 


Sekolah yang memiliki izin operasional  dari Dinas Pendidikan Pendidkan dengan Nomor 420/505 sd.2.A/2009 ini berusaha membangun iklim pendidikan yang kondusif bagi perkembangan intelektual (aqliyah) maupun spiritual (ruhiyah) anak. Hal ini dapat dideteksi dari perpaduan kurikulum yang digunakan sekolah yang memiliki NPSN 10261324 ini. Yaitu kurikulum umum (dinas Pendidikan) dan Kurikulum agama (kurikulum SIT) yang berstandar nasional. Tenaga pengajar di sekolah yang memiliki NSS 102070703002 ini berasal dari PT negeri dan swasta yang ada di Indonesia. Ada juga staf pengajar yang berasal dari lulusan Universitas luar negeri.


Dengan dasar tanggung jawab kepada Allah swt dan kemauan yang kuta untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas, SDIT Robbani Rantauprapat berusaha melakukan pembinaan dan penataan terus menerus baik fisik bangunan, fasilitas, sarana pendidikan maupun kualitas tenaga pendidiknya. Upaya ini juga ditunjukkan dengan keaktifan SDIT Robbani Rantauprapat di JSIT (Jaringan Sekolah Islam Terpadu; Lembaga yang menaungi 1400 Sekolah Islam Terpadu dari TK-PT).  Semua upaya tersebut bertujuan untuk melahirkan generasi berkarakter yang sholeh, cerdas dan mandiri sesuai dengan tujuan pendidikan di Indonesia dari ‘rahim’ SDIT Robbani Rantauprapat.


VISI: 
MENJADI SEKOLAH RUJUKAN DALAM MENCETAK GENRASI BERKUALITAS DI SUMATERA UTARA.


MISI:
1. Membangun citra positif pendidikan islam di tengah masyarakat.
2. Menghasilkan siswa yang berprestasi dan mampu bersaing dalam skala global
3. Mengembangkan kurikulum , metodologi dan program yang berkesinambungan.
4. Mewujudkan pendidikan yang berkarakter.

Senin, 28 Oktober 2013

Kamis, 03 Oktober 2013

Siswa SDIT (3)

TASYA SALSABILA P 0201 MUHAMMAD HAFIZHUL IHSAN L 0202 PUTRI NAIRA P 0203 FUJI RODIAH PULUNGAN P 0204 KHANSA YASMIN HUMAIRA P 0205 NASYWA KAYO RASAKI ENDHA P 0206 AZWARDI AZHAR L 0207 ZIDANE YUSFA PANGESTU L 0208 NURUL ALYA AZZAHRA P 0209 FAHRY AIMANSYAH L 0210 NADYNE FAIZA HASANAH P 0211 RAYHANSYAH PUTRI NASUTION P 0212 KHANSA AMALIYA P 0213 ADRYA AZKA AYDYN NOOR L 0214 SALWA HAUNA MARHAMAH P 0215 ZAKI RAIHAN SIREGAR P 0216 RAFA TABINA P 0217 SALWA KIRANI PUTRI HASIBUAN P 0218 YUDHA PRATAMA SIREGAR L 0219 NAILA HAIDAR AZMI P 0220 FHEBY ROSAUFA HASIBUAN P 0221 DAFFA FARREL IBRAHIM HSB. L 0222 DIANDRA AZMI L 0223 FADYA SALSABILLA AHMAD P 0224 RAFIF HARAHAP L 0225 MUH. BINTANG CHAIDAR PURBA L 0226 AMANDA PRIATAMA SIREGAR P 0227 FARRAS GHAZALI PULUNGAN L 0228 FADJAR MAULANA IKHSAN L 0229 SULTHAN DAFFA ZAZRY L 0230 FADHIR HARI POHAN L 0231 AMI AL RASYID L 0232 ZULFIKRI RAMBE L 0233 ADITYA SEPTIADI L 0234 RIZA ANSHARI L 0235 AHDAN ZAFIF L 0236 NURUL MUTIA IZMI L 0237 DAFFA BAIHAQI L 0238 NANDA NABILA P 0239 HAIKAL L 0240 MUHAMMAD FAREZI L 0241 KHAIRUNNISA P 0242 NADHIFA MARSAA MASRUL P 0243 FITRA NUR ASRI SIMBOLON P 0244 MUH. HAFIZUDDIN AL ASAD L 0245 AHMAD FARHAN JIHADI L 0246 PUTRI YULIA P 0247 RAHMAT IBRAHIM NAUFAL L 0248 NURMAJIDAH AZZAHRA P 0249 SAFRIZAL SIREGAR L 0250 FARADILLA HAYATI P 0251 MEYLINDA P 0252 QODRIYAH QONITA P 0253 NAILA RIZKA P 0254